.:: INFO ::.

ANNOUNCEMENT...... Tujuan blog ini adalah untuk saling ingat-memperingati antara satu sama lain sahaja. Jauh sekali untuk mengata atau mengutuk.... HARAP MAKLUM!!!!!!

Tuesday, August 11, 2009

Bila Kesunyian Datang..

Mungkin kita pernah merasakan kesunyian melanda sanubari.

Apabila ini terjadi, kita pasti merasa diri kita ini amat hampa, ada yang seakan hilang entah ke mana atau pergi mengembara jauh ke sana.

Hati merasa begitu terseksa sehingga di malam hari pun kita selalu terjaga. Bila hal itu terjadi tatkala kita merasa tidak seorang pun yang dapat memahami kita, tidak ada tempat untuk berkongsi cerita, berkongsi duka dan berkongsi rasa.

Hidup akan merasa semakin terseksa hingga tidak lagi bermakna.

Bila itu yang kita rasakan, mungkin ada yang selama ini kita lupakan. Bahawa ketika kita sedar dari mimpi dan termanggu dalam kesunyian, di saat itu sebenarnya Allah ada bersama kita.

DIA selalu memantau dan menemani kita dengan kasih sayang yang begitu dalam.
DIA akan selalu menemani tidur kita yang sepi dan menjaga diri kita yang lemah ini.

Namun, hal itu hanya akan terjadi bila kita mahu meyakini bahawa Allah itu benar adanya dan tentunya nama-Nya sudah termateri di hati kita.

Dengan kata lain, kita mahu mengimani dan mencintai-Nya dengan sepenuh jiwa.

Pernahkah kita menyedari hal ini? Allah telah memberikan kita begitu banyak nikmat dan anugerah kepada kita maka nikmat Allah yang mana lagi yang hendak kita dustakan?

Allah telah membuat hati yang muram menjadi tenang, yang suram menjadi bercahaya dan yang kerdil menjadi raksasa.

Sepertinya kita tidak boleh larut dalam kesedihan, kerana boleh jadi Allah menganugerahkan rasa sepi dalam hati kita untuk menguji betapa kuat cinta kita.

Sehingga dengan sepi itu kita mampu untuk lebih khusyuk untuk mendekati-Nya.

Rasulullah SAW bersabda,
“ Sesungguhnya orang mukmin itu adalah orang yang luar biasa, seluruh perkara dalam hidupnya adalah baik baginya. Ketika mendapat kemudahan ia bersyukur. Itu adalah baik baginya dan apabila ia ditimpa kesulitan maka dia bersabar dan itupun juga adalah baik baginya.”

Tuesday, August 04, 2009

Permata yang dicari

Hadirnya tanpa kusedari
Menggamit kasih cinta bersemi
Hadir cinta insan padaku ini
Anugerah kurniaan Ilahi

Lembut tutur bicaranya
Menarik hatiku untuk mendekatinya
Kesopanannya memikat di hati
Mendamaikan jiwaku yang resah ini

Ya Allah
Jika dia benar untukku
Dekatkanlah hatinya dengan hatiku
Jika dia bukan milikku
Damaikanlah hatiku
Dengan ketentuan-Mu

Dialah permata yang dicari
Selama ini baru kutemui
Tapi ku tak pasti rencana Ilahi
Apakah dia kan kumiliki
Tidak sekali dinodai nafsu
Akan kubatasi dengan syariat-Mu
Jika dirinya bukan untukku
Redha hatiku dengan ketentuan-Mu

Ya Allah
Engkaulah tempat kubergantung harapanku
Kuharap diriku sentiasa di bawah rahmat-Mu

(Munsyid : De Hearty)

Siapa Mengerti.

Ke sana sini mencari erti
Hidup merana tiada peduli
Insan dunia tiada berhati
Menyaksi tanpa rasa simpati

Mereka lemah tiada upaya
Menguruskan kehidupan dunia
Mereka disiksa dan dihina
Maruah mereka tiada berharga

Mereka saudara kita
Ingin hidup bersama2
Menjadi insan berguna
Dan dihormati semua

Hanya Tuhan Maha Mengetahui
Hancurnya hati yang tak dipeduli
Insan dunia tiada yang mengerti
Mengapa aku jadi begini

Melihat mereka gembira
Hati terpaut ingin bersama
Tapi itu hanyalah impian
Yang tak mungkin kan kesampaian

(lirik nasyid: Rushdan)

Monday, August 03, 2009

Hadis

Nabi S.A.W. bersabda maksudnya: 'Tidak ada muslim yang ditimpa kesusahan, kesakitan yang berlanjutan, kerisauan, kesedihan, kecederaan atau kekhuatiran ataupun oleh duri yang mencucuknya melainkan Allah akan menjadikannya ganti rugi bagi dosa-dosanya.' (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Sunday, August 02, 2009

Biarkan Masa Depan Datang Sendiri

{Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang)nya. (An-Nahl: 1)}

Jangan pernah mendahului sesuatu yang belum terjadi! Apakah Anda mau mengeluarkan kandungan sebelum waktunya dilahirkan, atau memetik buah-buahan sebelum masak? Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata dan dapat diraba, belum berwujud, dan tidak memiliki rasa dan warna. Jika demikian, mengapa kita harus menyibukkan diri dengan hari esok, mencemaskan kesialan-kesialan yang mungkin akan terjadi padanya, memikirkan kejadian-kejadian yang akan menimpanya, dan meramalkan bencana-bencana yang bakal ada di dalamnya? Bukankah kita juga tidak tahu apakah kita akan bertemu dengannya atau tidak, dan apakah hari esok kita itu akan berwujud kesenangan atau kesedihan?

Yang jelas, hari esok masih ada dalam alam gaib dan belum turun ke bumi. Maka, tidak sepantasnya kita menyeberangi sebuah jembatan sebelum sampai di atasnya. Sebab, siapa yang tahu bahwa kita akan sampai atau tidak pada jembatan itu. Bisa jadi kita akan terhenti jalan kita sebelum sampai ke jembatan itu, atau mungkin pula jembatan itu hanyut terbawa arus terlebih dahulu sebelum kita sampai di atasnya. Dan bisa jadi pula, kita akan sampai pada jembatan itu dan kemudian menyeberanginya.

Dalam syariat, memberi kesempatan kepada pikiran untuk memikirkan masa depan dan membuka-buka alam gaib, dan kemudian terhanyut dalam kecemasan-kecemasan yang baru di duga darinya, adalah sesuatu yang tidak dibenarkan. Pasalnya, hal itu termasuk thulul amal (angan-angan yang terlalu jauh). Secara sedar, tindakan itu pun tak masuk akal, karena sama halnya dengan berusaha perang melawan bayang-bayang. Namun ironis, kebanyakan manusia di dunia ini justru banyak yang termakan oleh ramalan-ramalan tentang kelaparan, kemiskinan, wabah penyakit dan kemerosotan ekonomi yang kabarnya akan menimpa mereka. Padahal, semua itu hanyalah sebahagian dari kurikulum yang diajarkan di "sekolah-sekolah setan".

{Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir), sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. (Al-Baqarah: 268)}

Mereka yang menangis sedih menatap masa depan adalah yang menyangka diri mereka akan hidup kelaparan, menderita sakit selama setahun, dan memperkirakan umur dunia ini tinggal seratus tahun lagi. Padahal, orang yang sadar bahwa usia hidupnya berada di 'genggaman yang lain' tentu tidak akan menggadaikannya untuk sesuatu yang tidak ada. Dan orang yang tidak tahu kapan akan mati, tentu salah besar bila justru menyibukkan diri dengan sesuatu yang belum ada dan tak berwujud.

Biarkan hari esok itu datang dengan sendirinya. Jangan pernah menanyakan kabar beritanya, dan jangan pula pernah menanti serangan petakanya. Sebab, hari ini Anda sudah sangat sibuk. Jika Anda heran, maka lebih mengherankan lagi orang-orang yang berani menebus kesedihan suatu masa yang belum tentu matahari terbit di dalamnya dengan bersedih pada hari ini. Oleh karena itu, hindarilah anganangan yang berlebihan.

(petikan dr buku "La Tahzan")
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...